all about bali and culture

Posted by : Jukutbuangit.blogspot.com Tuesday, February 28, 2017




"NYENTANA" Istilah ini hanya ada di Bali, jadi untuk beberapa kalangan istilah "Nyentana" adalah istilah yang asing di telinga mereka. Sekedar buat nambah pengetahuan, nyentana adalah suatu istilah yang diberikan kepada sepasang suami istri dimana si suami dipinang (diminta) oleh keluarga si istri. Lazimnya dalam adat di Bali, keluarga si suami lah yang harus meminang si istri, karena di Bali masih menganut sistem patrilinier atau kebapakan.
Lalu mengapa bisa justru keluarga mempelai wanita yang meminang si pria, hal ini dikarenakan keluarga dari pihak perempuan tidak memiliki keturunan laki-laki, jadi mereka harus meminang suami. Begitulah kira-kira secara ringkas mengenai nyentana.
Nah, disini yang menjadi permasalahan tidak semua keluarga atau orang tua yang mau anak lelakinya keluar (dipinang oleh keluarga perempuan).

Ada beragam alasan yang mereka utarakan, antara lain:
Khawatir dikutuk oleh leluhur mereka
Tidak ada adat di lingkungan mereka yang menganut atau mengambil jalan nyentana
Gengsi sebagai seorang lelaki dipinang ke keluarga perempuan
Malu sama masyarakat sekitar jika seorang lelaki dipinang seolah-olah tidak ada perempuan lain yang diajak nikah
Begitulah alasan-alasan yang sering terucap jika mereka tahu anak lelaki mereka bakal memilih nyentana. Lalu bagaimana jika sebuah keluarga tidak memiliki anak lelaki, seluruh anak mereka perempuan, apa mereka tega meninggalkan orang tua mereka untuk ikut keluarga suami mereka. Lalu siapa yang bakal meneruskan keturunan mereka, jika mereka ditinggal oleh semua anak mereka. Hal ini lah yang menjadi polemik di kalangan adat masyarakat Bali.
Ada yang menyebutkan pria yang mau nyentana adalah banci, pengecut, dan sebagainya. Ada pula yang menyebut mereka pahlawan, karena mereka mau membuang status "purusa" (status bagi lelaki jika sudah menikah) dan mengenakan status "pradana" (status bagi perempuan yang sudah menikah)
            Dahulu nyentana sangat dikecam dan dipermasalahkan oleh masyarakat. Kini seiring perkembangan jaman, jumlah laki-laki yang terlahir tidak sebanding dengan jumlah kelahiran perempuan. Alhasil, banyak keluarga yang kini mengharapkan meneruskan keturunan mereka melalui jalan nyentana.
Bagi mereka yang tidak memiliki anak laki-laki, mereka bisa memaklumi  , sebaliknya mereka yang memiliki anak lelaki hanya bisa mengecam dan tidak henti-hentinya memperguncingkan .  "Apabila kamu tidak punya keturuan laki-laki apa yang akan kamu lakukan? Apa hanya diam saja?!?"

Artikel ni dibuat bagi mereka-mereka yang masih ngotot mengecam nyentana. Jangan terlalu membanggakan dirimu yang sekarang, apa kamu yakin nanti anak cucumu bakal memiliki keturunan laki-laki??
Bagiku di mata Tuhan, kita ini sama. Tidak ada perbedaan antara laki-laki maupun wanita. Hasil perbuatan mereka lah yang nantinya membedakan mereka di mata Tuhan. Semoga Tuhan membuka mata umatnya lebar-lebar

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © All About Bali and Culture - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -