all about bali and culture
Panggil saja saya Mawar.
Saya akan menceritakan sebuah perjalanan hidup saya hingga saya menemukan jati diri saya.
Aissss..... Jati diri wkwkwkwk
Okeee...
Kalian bisa ambil hikmahnya saja y
Halooo....
Panggil saja saya Mawar.
Saya akan menceritakan sebuah perjalanan hidup saya hingga saya menemukan jati diri saya.
Aissss..... Jati diri wkwkwkwk
Okeee...
Kalian bisa ambil hikmahnya saja yaaaa, mungkin hikmah baiknya gak akan banyak tapi ya sudah lahh ambil ambil aja.
Cerita ini saya mulai dari saya kecil.
Oke saya mulai ya
Saya Mawar, usia saya 5th dan saya anak pertama dari dua bersaudara, Saya tinggal bersama kedua orang tua saya dan adik laki laki saya. Saya terlahir dari keluarga bahagia dan kurang mampu dalam segi ekonomi, tapi saya bahagia.
Hidup saya susah, tapi untung uang jajan selalu ada untuk saya berangkat sekolah, walau saya tidak tahu ibu saya mendapatkannya dari berhutang ke tetangga, intinya ibu saya gak mau saya gak jajan seharian di sekolah.
Hidup saya berat dalam artian di waktu kecil untuk membeli sebuah mainan adalah hal yg begitu spesial bagi saya. Bahkan sampai mustahil karena keadaan. Karena kedua orang tua saya adalah seorang petani. Harapan selalu terselip saudara saya yg tinggal di Denpasar membawakannya yg bekas dan sudah tidak terpakai. Hanya itu harapan saya ketika hari raya tiba.
Anggapan remeh dari saudara pun sudah sering saya Terima karena setiap hari raya saya menunggu baju bekas dan mainan bekas dari saudara yg tinggal di Ibu Kota. Pengertian baju baru di masa kecil saya adalah baju bekas yg baru di dapat dari saudara, bukan baju yg baru di beli.
Semua hal mulai berubah ketika Ayah saya memutuskan untuk merantau jauh. Beliau bilang mau pergi bekerja ke Denpasar. Sangat senang hingga akhirnya saya tau Ayah saya sebenarnya bekerja menjadi TKI di Australia.
Hidup terasa tambah berat lagi yg saya rasa pada saat itu. Karna modal awal di dapat dengan meminjam uang di BANK. Hingga ibu saya mulai mengajari saya hidup hemat karna berselang beberapa bulan tentu Ayah saya belum berpenghasilan, hingga saya membantu Ibu mencari pisang dan daun pisang untuk di jual. Untung dekat rumah saya ada kebun kecil yg bisa di manfaatkan hasilnya untuk bertahan hidup.
Banyak hal sudah saya lalui di rumah terasa begitu berat tanpa kehadiran seorang Ayah. Waktu pun berjalan begitu cepat hingga hutang itu lunas dan keluarga saya memulai untuk berbisnis. Bisnis keluarga saya pertama adalah Ternak Babi. Di sini saya dan Ibu saya memulai berternak babi dan saya kadang ikut membantu membersihkan kandang bahkan sampai memberi pakan. Udah biasa susah sejak dini awowkwokwokwok. Seiring berjalan waktu saya dan Ibu hanya bermodal tekun memperluas kandang menambah petak menjadi beberapa petak.
Waktu berjalan begitu cepat hingga saya memasuki dunia remaja. Keadaan ekonomi keluarga saya pun berubah hingga kami sekeluarga hidup berkecukupan, semua kebutuhan terpenuhi hingga saya khilaf dan menjadi anak nakal. Wkwkwkwk nakal. Nakal menurut saya mungkin tidak untuk orang lain. Hahaaaa
Saya mulai mengenal banyak teman yg sudah dewasa, pergaulan pun mulai luas dan saya mengenal rokok dan alcohol. Hidup di dalam zona merah dan penuh tangtangan membuat saya lupa diri dan agak sombong. Wkwkwkwkwk
Pergi kemana mana dengan isi dompet selalu gemuk membuat saya sangat menikmatinya hingga saya lupa diri, hobi mencuri uang Ibu dan suka berbohong ke Ayah agak di kirim uang.
Waktu berjalan hingga saya menginjak kelulusan SMA dan Ayah pulang dari rantau.
Hari pertama bertemu Ayah dan anggota keluarga kami lengkap membuat saya sangat senang. Waktu yg singkat hingga keadaan keuangan keluarga mulai turun. Karena Ayah sudah kembali ke pekerjaan lamanya menjadi petani. Ini hari pertama saya meminta uang untuk membeli sesuatu dan Ayah saya mengatakan tidak punya uang.
Di sini saya sadar roda itu berputar, tidak akan selamanya kita berada di titik atas dan kadang kita jg akan kembali berada di titik bawah atau titik samping menengah.
Banyak pelajaran yg sudah saya peroleh dari setengah kehidupan yg sudah saya lalui dan kini waktunya saya yg mengangkat keadaan ekonomi keluarga dan membiarkan kedua orang tua saya hidup santai.
Ini sedikit pengalaman yg menurut saya sangat berarti. Menurut saya mungkin untuk kalian tidak. Wkwkwkwkw
Sedikit berbagi pengalaman semoga kalian bisa mengambil sedikit hikmah yg berharga.
Sekian... Ciao bellooooo