all about bali and culture

Archive for 2016

How to handle GUEST COMPLAINT


Do you remember when the customer was king--when businesses lived by one simple credo: the customer is always right? These days customer service is suffering as less qualified individuals fill jobs out of necessity.
Don't believe me? Listen to this gem that happened this week. My wife was shopping in a local national discount retailer. She purchased several items but when she got to the car realized that the clerk had not given her the discounted price of 25% off as was indicated on the yellow stickers on some of her items.
My wife returned to the store, patiently waited in line again, and when it was her turn politely explained to the clerk what had happened and simply asked that her card be credited for the discount that should have been included. To my wife's surprise the clerk looked at her and said the following:
"No. How do I know you did not just stick these yellow sales stickers on the items yourself?"
Without missing a beat my wife simply smiled and said "You're right, I'll return everything. Thank you."
Upon seeing this exchange at least one other customer waiting in line put down her items, and said audibly so that other customers could hear her "I don't need to be treated like that " and walked out of the store.
So aside from learning never mess with my wife, she always wins, what can we take away from this on a customer service level?
How you handle a customer complaint is a critical component in the longevity of your business. If you think about it, in one accusatory sentence the employee 1) failed to listen to a customer's concern, 2) insulted the customer by effectively calling her a thief, 3) lost the entire sale to that customer and at least one other customer, and 4) lost the entire future revenue stream from that customer as the Mrs. will never shop there again. Wow. All that in one misguided response.
So don't make a mistake that costs your business its business. Teach all your employees how to handle complaints like a pro:www.benyaha.id

1. Listen and Understand

First, always listen to the customer. They are concerned about an aspect of your services. Let go of the temptation to respond in any quick fashion. Take the time to listen and truly understand what is driving their concern.

2. Empathize

Once you have listened to their concern immediately empathize with their position to create a bond between you and the customer so that they know you have heard their concern and are going to work with them to resolve the issue.

3. Offer a Solution

Offer a solution to their problem. In this regard, always focus on what you can do as opposed to what you cannot. There is always a solution. It may not be exactly what they are asking for, but if you focus on what you can do versus denying them their requested remedy you have still offered a solution and often merely having another option is sufficient to remedy the situation.

4. Execute the Solution

Solve their problem be it with their originally requested resolution or an alternative you have proposed.

5. Follow-Up

Once you have gone through the first four steps, make sure to follow-up with them to make sure that they are satisfied with the solution and that you have taken care of their concern.

Cara Menghitung NPV Net present value (tugas kuliah)

 

Net Present Value

Net Present Value (NPV) digunakan untuk mengetahui nilai sekarang (Present Value/PV) dari hasil investasi.

Misalkan, saya pada hari ini mendapat pinjaman dari mertua sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu :
1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.

Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, saya ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan saya terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb saya terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?. NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.

NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil investasi.

Rumus untuk menghitung Present Value adalah :

PV = C1 / (1 + r)

Dimana C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount rate/ opportunity cost of capital.
Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.

Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah :


NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))

Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan bilangan negatif).

Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.

Jadi ,

NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))
= (- 100 juta) + 103,85 juta
= 3,85 juta
Lumayan juga nih hasilnya.

Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.

NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt
Wow, makin kaya aja keliatannya.

Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.

NPV Emas = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00))
= 0 jt
Kok??? Tapi kan harga emas cenderung naik terus!

Untuk menghilangkan penasaran saya, saya coba hitung rata-rata kenaikan harga emas selama 10 tahun terakhir dengan mengambil data dari http://www.kitco.com/charts/livegold.html
Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz.
Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah 20%/thn.

Jadi penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :

NPV Emas = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00))
= (- 100 jt) + 120 jt
= 20 jt

Dilihat dari masing-masing NPV, yang paling banyak memberi keuntungan kalau saya beli rumah, bisa langsung saya kontrakkan selama 1 tahun dan bisa langsung saya jual.

Tapi, ngomomg-ngomong, tingkat inflasi belum diperhitungkan…




Disclaimer :
Tulisan ini hanya sebatas ilustrasi semata. Meskipun tulisan ini diambil dari sumber-sumber yang umumnya dapat dipercaya, penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang diperoleh pihak manapun karena penggunaan tulisan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi kewajiban dan tanggung jawab pembaca untuk mengkaji sendiri dari sumber manapun dalam penentuan pilihan investasinya.

Menjadi Hotelier yang BAIK



Dear Pasukan Berani Mati Hoteliers..kali ini saya ingin berbicara mengenai profesionalisme. Kenapa profesionalisme? Karena menurut saya pribadi, sebagai seorang Hotelier atau yang nantinya akan berkecimpung di dalam hospitality industry baik itu hotel, restoran, katering maupun bidang lainnya, dapat dipastikan bahwa salah satu kunci sukses adalah dengan memiliki sikap professional atau profesionalisme dalam pekerjaan yang kita lakukan. Menurut beberapa sumber yang didapatkan, profesionalisme adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter¬dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987) sementara seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut “profesional” dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang. Karyawan profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas sesuai juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. Karena Profesional adalah terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian.
Nah, dari beberapa penjelasan sebelumnya mengenai professional dan profesionalisme, jika kita hubungkan dengan bidang Hospitality Industry tentu sangat erat kaitannya karena bidang yang kita pelajari ini memerlukan keahlian khusus yang membutuhkan waktu untuk mempelajarinya selama bertahun tahun. Seorang professional Chef pastinya memiliki keahlian tinggi dalam memasak, dan bukan hanya itu saja, namun tercermin dari sikap dan perilaku dia dalam memasak atau memperlakukan bahan bahan untuk membuat masakan. Seorang chef harus higienis, rapi, menggunakan seragam dan peralatan yang tepat sebelum membuat masakan. Mereka harus bisa menjadi role model atau panutan bagi bawahannya. Contoh lain seorang Restaurant Manager harus memiliki keahlian yang baik dalam mengelola restorannya, mengelola bawahannya, dan tentu saja para konsumen yang datang ke restoran tersebut.
Menjadi seorang professional tidak hanya memiki keahlian semata, namun juga harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dimana seorang professional harus bisa menempatkan dirinya di tempat dimana dia bekerja. Menjadi professional tidak mengubah siapa diri kita, jika kita berada di luar pekerjaan, kita menjadi diri kita sendiri, cara kita berpakaian. Cara kita berjalan, dan sebagainya namun pada saat ditempat kerja, kita menjadi orang yang menyesuaikan diri dengan tempat dan pekerjaan kita, cata kita bersikap, cara kita berpakaian menunjukkan profesionalisme kita dalam bekerja.
Pada intinya adalah, bersikap professional dalam hospitality industry merupakan hal yang menjadi sangat penting bagi kita insan perhotelan, dan menjadi cerminan kita dalam bersikap dan berprilaku di dalam dunia pekerjaan. Semoga kalian future hoteliers bisa menerapkan hal tersebut dalam kehidupan kalian dan sukses dalam karir kalian ke depannya.
Setiap perbuatan baik pasti ada hikmah yang akan datang jauh lebih besar dari apa yg sudah kita perbuat, so kawan semua tunjukanlah profesionalisme kalian di dunia perhotelan agar kalian tidak tersaingi oleh MEA. Disetiap titik kerjakeras kalian akan memperoleh hasil maka sebaliknya setitik noda di hasil kerja keras kalian akan selalu terlihat.

PUNK



Punk merupakan subkultur yang lahir di LondonInggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir pada awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologisosial dan bahkan masalah agama.

Ini kisah saya ketika menjadi anak PUNK di denpasar

PUNK, terdengar begitu keren di tahun 2009 - 2011 ketika saya masih SMA di kampung saya dan setelah saya tamat bersekolah di kampung saya pergi merantau ke DENPASAR ibu kota Provinsi BALI. 
Pada saat itu saya berumur 18 tahun dan berkuliah di salah satu Sekolah Perhotelan di Denpasar dan saat itu jiwa saya sedang labil ingin mencari teman sebanyak banyaknya karena saya yakin ketika saya merantau memiliki teman banyak adalah mutlak di perlukan untuk mambuat kita betah dan nyaman di Rantauan. Seiring berjalanya waktu minggu demi minggu pun berlalu dan sayapun memiliki cukup banyak teman. Saya merasa sangat nyaman berada di ibukota dan enggan untuk kembali ke kampung halaman.

Hari kami jalani dengan penuh canda tawa bepergian ramai ramai ribut di jalanan kemana mana membawa gitar dimana kita duduk disitu kita bernyanyi syalalalalalaaaa, heheee
Dan pada saat itu kita membentuk kelompok dan slalu pergi ke tempat wisata untuk mengamen dan menjadi anak PUNK. Kami selalu pergi ke tempat yg ramai di kunjungi dengan bermodlkan gitar kami mengamen untuk mendapat uang receh dan kami tidak pernah memperdulikan penampilan kami yg di bilang teman saya waktu itu adalah P.U.N.K Penampilan Urakan Namun Kreatif hahahahaaa
Sehabis kami mengamen kami membeli makanan rokok dan tak lupa minuman keras yg akan kami nikmati untuk menghabiskan malam, dan berulang terus setiap malam sampai akhirnya tugas kuliah menumpuk.

Kami tidak pernah loss contact dengan sesama anak PUNK kami selalu tau dimana mencari teman kami walaupun tidak menggunakan Ponsel kami tahu dmana teman kami berada, Mungkin sudah ada ikatan batin hehe
Setelah saya tamat berkuliah saya bekerja di sebuah hotel dan saya pun jarang mendapatkan waktu untuk bertemu teman teman sesekali kamu berkumpul di suatu tempat saya pun tidak lagi pernah ikut mengamen karena terbentur waktu bekerja. Sedih rasanya tapi teman saya berkata kejar cita citamu dulu kami mendukungmu. Disitu mata pun terasa berkaca kaca.

Sampai sekarang pun kami masih selalu bertemu dan kami sudah memikiki halangan masing masing ada yg sudah berbisnis sendiri sudah berkeluarga dan banyak lagi teman teman saya sudah punya usaha sablon sendiri dan warung malam.

Jadi kiranya jangan memandang anak PUNK dengan sebelah mata seperti yg dikatakan teman saya Penampilan Urakan Namun Kreatif itu memang masuk akal sebagian dari kami sudah punya usaha sendiri dan tidak banyak juga mereka berkecimpung di dunia seni. tapi jauh di dalam jika kami sudah lebih dulu merdeka dibandingkan indonesia. Kami selalu mengagap diri kami merdeka tanpa adanya peraturan di hidup kami tanpa ada beban dan kebersamaan kami sangatlah besar dan terjaga tanpa adanya iri hati satu sama lain.
Jadi jangan anggap remeh anak PUNK suatu saat presiden RI adalah salah satu dari KAMI 

Jika salah kata mohon maaf
Baru blajar menulis

Sedikit Penjelasan Tentang Manajemen Pemasaran yang Perlu di Lakoni




 Alasan saya harus menekuni dunia bisnis adalah karena bagi saya sangat menarik, Ibaratkan dunia judi kita bertaruh uang untuk modal usaha pertama dan jika saya membuat bisnis, Saya akan mengambil dari hobi saya agar conection yg saya peroleh lebih luas da nada keterhubungan pekerjaan dan kesenangan maka kita akan bersenang senang di dalam bisnis kita sendiri dan juga tidak pernah jenuh menjalani bisnis tersebut. Dan juga dunia bisnis sangat besar peluang kita untuk membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja.
2.       Tangtangan Pasar Global
Yg dimaksud pasar modal adalah pasar yg bersekala dunia yg terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Maka langkah yg di ambil untuk tantangan pasar global :
-Harus mampu mempromosikan barang dan jasa agar lebih terlihat bagus di mata konsumen di bandingkan barang dan jasa yg di hasilkan oleh pesaing pasar global dunia China dan Taiwan
-Mampu menemukan barang dan jasa yg harganya lebih murah di bandingkan harga pasar global seluruh dunia, Karena sekarang banyak konsumen berkeliling dunia untuk mencari barang dan jasa, dikarnakan transportation sudah gampang di temukan.
-Harus pintar mendapatkan supplier yg lebih murah karena perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia.
1.       CSR (Corporate Social Responsibility) adalah Suatu konsep atau tindakan yg dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan kegiatan yg dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan. Memberikan bantuan ke penduduk sekitar seperti beasiswa dan alat alat belajar bagi penduduk kurang mampu di daerah tersebut.
2.       Penjelasan mengapa CSR sangat penting adalah karena kalau CSR tidak berlaku atau tidak ada pelaku bisnis di lingkungan tersebut tentu akan membuang limbah dan sampah sembarangan dan berlaku seenaknya kepada lingkungan sekitar, Dan juga mereka juga tidak akan perduli dengan penduduk sekitar, Sehingga itu CSR di berlakukan agar saling menguntungkan penduduk sekitar pembisnis dan pelaku bisnis di daerah tersebut.
3.       Penjelasan tentang Etika dan Etika Bisnis adalah
     -Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
-Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
4.       Etika Bisnis mempengaruhi dunia bisnis, Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang berpengaruh pada perusahaan yaitu pemilik kepentingan internal dan eksternal. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsure yang berpengaruh pada perusahaan juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.


ETIKA POLITIK DALAM PANCASILA


BAB I
Pendahuluan


1.1  Latar Belakang Masalah

            Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahi 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan pancasila ialah Mr.Mohammad Yamin, Prof.Mr. Soepomo, dan Ir.Soekarno. Jika pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan bagaimana pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.
            Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisma yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini, nilai-nilai pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengalaman sila-sila pancasila juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Dalam etika politik berdasarkan Pancasila, Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hokum, norma moral, maupun norma kenegaraan lainnya. Pengertian etika sebagai satu usaha ilmiah, filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut lingkungan bahasanya
1

masing masing. Cabang cabang itu dibagi menjadi dua kelompok yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Kelompok Pertama mempertanyakan segala sesuatu yang ada, sedangkan kelompok ke dua membaghas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut.




1.2 Perumusan Masalah

   Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu:
1.      Pengertian Etika Politik Berdasarkan Pancasila
2.      Pengrtian Nilai, Norma dan moral
3.      Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan nilai Praksis
4.      Nilai - nilai Pancasila Sebagai sumber etika Politik

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan Laporan ini diantaranya:
1.      Untuk memenuhi tugas kuliah Pendidikan Pancasila
2.      Untuk mengetahui Etika Politik Berdasarkan Pancasila
3.      Untuk mengetahui Nilai norma dan moral
4.      Untuk mengetahui nilai nilai Pancasila sebagai Etika politik

2

BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Etika Politik Berdasarkan Pancasila
            Etika adalah kelompok filsafat praktis yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Pengertian politik berasal dari kata“Politics”, yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan – tujuan.

.2.1.1 Pengertian Etika
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi mendasar tentang ajaran-ajaan dan pandangan-pandangan moral. Erika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikat dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika itu adalah sebagai berikut:
1.      Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
2.      Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun  mahluk sosial (etika sosial).
2.2 Penertian Nilai, Norma dan Moral
3

2.2.1        Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyeknya. Dengan demikian,maka nilai itu adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.
Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusnya. Penilaian itu pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia sebagai subjek penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan.
Nilai atau “value” (bahas Inggris) termasuk bidang kajian filsafat, persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai (Axiology, theory of value). Filsafat sering juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai di dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “kebiasaan” (wath) atau kebaikan (goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tentu dalam menilai atau melakukan penilaian (Frankena, 229)
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat, martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan


4
mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan, konsep dan ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai.
Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam konteks kebudayaan, atau sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Manusia dalam memilih nilai-nilai menempuh berbagai cara yang dapat dibedakan menurut tujuannya, pertimbangannya, penalarannya, dan kenyataannya. Nilai sosial berorientasi kepada hubungan antarmanusia dan menekankan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur, sedangkan nilai politik berpusat pada kekuasaan serta pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarakat maupun politik.
Dengan demikian, nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, memperkaya bathin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia.Nilai sebagai suatu system merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping system social dan karya.Oleh karena itu, Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pada enam macam, yaitu: nilaiteori, nilaiekonomi, nilaiestetika, nilaisosial, nilaipolitikdannilaireligi.
Di dalam Dictionary of sosiology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok, (the believed capacity of any object to statistfy a human desire). Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek itu sendiri.Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita – cita, harapan – harapan, dambaan – dambaan dan keharusan. Berbicara tentang nilai berarti berbicara
tentang das Sollen, bukan das Sein, kita masuk kerokhanian bidang makna normatif, bukan
5
kognotif, kita msuk ke dunia ideal dan bukan dunia real. Meskipun demikian, diatara keduannya saling berhubungan atau saling berkait secara erat, artinya bahwa das Sollen itu harus menje
lma menjadi das Sein, yng ideal harus menjadi real, yang normatif harus direalisasikan dalam perbuatan sehari – hari yang merupakan fakta.
2.2.2        Pengertian Norma
Kesadaran akan hubungan yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap peraturan atau norma. Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu.
Norma sesungguhnya perwujudkan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh sebab itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi, misalnya:
a. Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan
b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri,
c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat,
d. Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang dipaksakan oleh alat Negara.
2.2.3        Pengertian Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam
6
masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya terjadi, pribadi itu dianggao tidak bermoral.  Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma, moral pun dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral, filsafat, moral etika, moral hukum, moral ilmu, dan sebagainya. Nilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.

2.3 Nilai Dasar, nilai instrumental dan nilai praksis
2.3.1 Nilai Dasar
Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat diamati oleh panca indra manusia, namun dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku manusia. Setiap meiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar berifat universalkarena karena menyangkut kenyataan obyek dari segala sesuatu. Contohnya tentang hakikat Tuhan, manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan maka nilai dasar itu bersifat mutlak karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama). Nilai dasar yang berkaitan dengan hakikat manusia maka nilai-nilai itu harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang dijabarkan dalam norma hukum yang diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia). Dan apabila nilai dasar itu berdasarkan kepada hakikat suatu benda (kuatutas,aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar itu juga dapat disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang praksis. Nilai Dasr yang menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

7

2.3.2 Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkrit.  Apabila nilaiinstrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari makan itu akan menjadi norma moral. Namun apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau Negara, maka nilai instrumental itu merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yangbersumber pada nilai dasar sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar. Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal undang-undang dasar yang merupakan penjabaran Pancasila. 

2.3.3 Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental.
2.4 Nilai – nilai pancasila sebagai Sumber etika Politik
Sila pertama ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ serta sila kedua ‘ Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ adalah merupakan sumber nilai –nilai moral bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negeri di jalankan sesuai dengan:
8
a) Asas legalitas ( legitimasi hukum).
b) Di sahkan dan dijalankan secara demokratis ( legitimasi demokratis)
c) Dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip moral / tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral).
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, baik menyangkut kekuasan, kenijaksanan yang menyangkut publik, pembagian serta kewenangan harus berdasarka legitimasi moral religius ( sila 1 ) serta moral kemanusiaan ( sila 2). Negara Indonesia adalah negara hukum, oleh krena itu ‘ keadilan’ dalam hidup bersama ( keadilan sosial ) sebgai mana terkandung dalam sila 5, adalah merupakan tujuan dalam kehidupan negara. Oleh karena itu dalam pelaksanaan dan pnyelenggraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang berlaku
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat ( sila 4). Oleh karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasan negara. Oleh karena itu pelaksanaan dan pnyelenggraan negara segala kebijaksanaan, kekuasaan, serta kewenangan harus dikembalikan pada rakyat sebagai pendukung pokok negara.




9
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah
1.      Pancasila adalah sebagai suatu sistem filsafat yang pada hakikatnya merupakan nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan laianya.
2.      Suatu pemikiran filsafat tidak seccara langsung menyajikan norma – norma yang merupakan pedoman dakam suatu tindakan atau aspek praktis melainkan nilai – nilai yang bersifat mendasar.
3.      Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang prinsip – prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia yang membicarakan masalah – masalah yang berkaitan dengan predikat “susila” dan “tindak susila”, “baik” dan “buruk”.
4.      Hubungan sistematik antara nilai, norma dan moral tersebut terwujud dalam suatu tingkah laku praktis dalam kehidupan manusia.
5.      Etika politik adalah termasuk lingkup etika sosial manusia yang secara harfiah berkaitan dengan bidang kehidupan politik.

10
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
1.         Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human rightsand The Media). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2.         Wahidin. 2008. Makalah PKn Tentang Hak Asasi Manusia(HAM).
3.         Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar Grafika.
4.         Drs. S. Sumarsono. Dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan.
5.         http//:www.sekitarkita.com
6.         http//:www.blogger.com
[1] Hak-Hak Asasi Manusia dan Media (Human Right and The Media) Yayasan Obor Indoonesia. Hal 13.
[2] Sosiologi Hukum, Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. Hal 90
[3] Wahidin. 2008. Makalah Pkn tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
[4] Sosiologi Hukum, Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. Hal 91
[5]Drs. S. Sumarsono. Dkk. Pendidikan kewarganegaraan. Hal 10
[6] Wahidin. 2008. Makalah Pkn tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
[7] http//:www.blogger.com

[8] Buku Pendidikan Pancasila Prof. Dr. Kaelan, M.S

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS




Soal :

1.     Pesan komunikasi bisnis yang disajikan secara personal, adalah pesan yang ditunjukan kepada...
2.     Yang dimaksud expertness pada diri komunikator adalah...
3.     Pesan komunikasi bisnis yang disampaikan melalui kata-kata disebut...
4.     Media massa lebih baik digunakan untuk khalayak dalam jumlah...
5.     Orang yang berpostur mental konkret lebih menyukai hal-hal...
6.     Ahli komunikasi yang menyebutkan kita sekarang hidup di dunia visual adalah...
7.     Kegiatan komunikasi audio-visual dalam komunikasi bisnis bisa dilihat melalui...
8.     Dalam kegiatan bisnis, komunikasi kelompok biasanya berlangsung Dalam kegiatan...
9.     Hampir seluruh (75%) kegiatan bisnis bersifat...
10.                        Penyampaian materi komunikasi bisnis pada awalnya hanya mengenal dua bentuk, yaitu...

Jawaban :

1.     Perorangan
2.     Keahlian berkomunikasi
3.     Pesan verbal
4.     Banyak
5.     Praktis
6.     Konfusius
7.     Televisi
8.     Rapat
9.     Oral
10.                        Pemberitaan dan iklan

Essay :

1.     Jelaskan pengertian dari komunikasi bisnis !
2.     Komunikasi bisnis tertulis dikatakan efektif apabila memenuhi karakteristik 6C (Quible,et.all,1996), sebutkan karakteristik 6C tersebut !
3.     Jelaskan cara berkomunikasi dalam komunikasi internal !
4.     Jelaskan Jenis2 komunikasi...
5.     Lobi merupakan salah satu kegiatan yang menunjang kegiatan komunikasi bisnis. Sebutkan dan jelaskan 3 macam lobi yang dimaksud !
Jawaban :

1.     Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan sebagainya yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui symbol-simbol atau sinyal tertentu guna mencapai tujuan organisasi/lembaga.
2.     Completeness –Kelengkapan
Conciseness –Keringkasan
Consideration –Pertimbangan
Concreteness –Kekonkritan
Clarity –Kejelasan
Courtesy –Kesopanan
3.     Cara berkomunikasi dalam komunikasi internal dapat berupa komunikasi lisan, tulisan, audio visual, atatu gabungan ketiganya.
4.     Komunikasi menurut cara penyampaian
Komunikasi menurut perilaku
Komunikasi menurut maksudnya
Komunikasi menurut ruang lingkup
Komunikasi menurut aliran informasi
Komunikasi menurut jaringan kerja
Komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi menurut jumlah yang berkomunikasi
Komunikasi menurut kelangsungan dan ketidak langsunganya
5.     -Lobi tradisonal yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan.
- Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhipengambil keputusan.
-Lobi political action committe, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.


- Copyright © All About Bali and Culture - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -